Teknik Pengeringan Kayu dengan Mesin Kiln Dry atau Mesin Oven Kayu

Teknik Pengeringan Kayu dengan Mesin Kiln Dry atau Oven

  • Kayu yang akan dikeringkan sebaiknya disusun secara horizontal menggunakan ganjal atau sticker, serta permukaan tumpukan yang paling atas diberi beban pemberat. Sticker atau ganjal sebaiknya dibuat dari kayu sejenis dengan kayu yang akan dikeringkan.
  • Sebaiknya kayu dikelompokkan menurut ketebalan yang sama, kemudian apabila memungkinkan sesuaikan lebar dan panjang kayu. Kayu paling tebal sebaiknya diletakkan di bawah dan kayu yang lebih tipis di atasnya.

Distribusi panas bisa mulai dilakukan setelah pintu pengering tertutup. Pada awal proses gunakan suhu rendah, berkisar antara 40 – 50°C (bergantung pada jenis dan kondisi kayu). Suhu dinaikkan secara perlahanlahan dan disesuaikan dengan tingkat penurunan kadar air.

Jika kayu tahan terhadap panas, setelah kadar air mencapai di bawah 20%, suhu bisa dinaikkan hingga 80°C atau lebih. Yang penting diperhatikan adalah menjaga kualitas kayu hingga level MC memenuhi syarat.

cara mengeringkan kayu dengan mesin oven

Untuk itu selama proses pengeringan perlu pengawasan selama 24 jam. Agar udara bisa terdistribusi secara merata ke seluruh bagian kayu, penting memperhatikan cara penumpukan di dalam ruang pengering. Kapasitas ruangan untuk dapur pengeringan yang ideal, sekitar 25 M3.

Pengamatan jalannya pengeringan penting dilakukan agar perkembangan kadar air dan cacat yang terjadi dapat diketahui. Suhu dan kelembaban ruangan dipantau secara berkala agar kualitas kayu yang sedang dikeringkan tetap terjaga. Untuk memudahkan pengontrolan suhu dalam ruangan, dapat digunakan alat thermocouple yang bisa dipasang di luar ruangan.

Bila suhu ruangan terlalu kering, maka perlu segera dilakukan penyemprotan dengan air. Demikian pula bila panas ruangan tidak terpenuhi di musim hujan atau di malam hari, bisa dinyalakan tungku. Suhu tungku yang diinginkan dapat dicapai dan dipertahankan dengan cara mengatur volume bahan bakar atau besar kecilnya pengapian tungku.

Untuk mengetahui perkembangan kadar air kayu setiap saat, maka dari sejumlah sortimen yang akan dikeringkan dipilih beberapa contoh secara acak untuk diamati kadar airnya secara berkala. Pengeringan dihentikan apabila kadar air dari contoh-contoh uji terpilih telah memenuhi persyaratan yang diminta.

Artikel Terkait