Spesifikasi Material – material Hydroseeding

  1. BENIH LEGUME COVER CROPS (LCC)

Benih legume cover crops, merupakan komponen penting untuk reklamasi pada lahan pasca tambang. Tanaman ini merupakan jenis kacangan yang dapat tumbuh dengan baik pada sebagian besar wilayah Indonesia. Tanaman ini mempunyai peranan penting dalam memulihkan kesuburan tanah, terutama tanah lahan bekas tambang. Keunggulan lain dari tanaman ini adalah ketersediaannya di Indonesia tercukupi  sehingga tanpa harus import dan dapat adaptasi dengan baik jika ditanam karena merupakan tanaman lokal. Selain itu juga harganya relative murah dan  terjangkau.

Seiring dengan meningkatnya permintaan dan waktu panen musiman, tentu legume cover crops mempunyai daya kecambah, kerusakan dan mungkin serangan hama dan penyakit pada saat penyimpanan sangat tinggi. Untuk menjaga kualitas banih tersebut disarakan benih Legume Cover Crops harus :

  • Kemurnian benih mencapai 90%
  • Benih bernas dan warna mengkilap
  • Daya kecambah minimal 75% (dibuktikan dengan keterangan uji laboratorium)
  • Kesehatan benih terpantau ( jika memungkinkan dengan keterangan uji kesehatan benih dari laboratorium)
  • Kemasan benih mencantumkan lebel dengan isi label sebagai berikut :
    • Nama benih
    • Berat kemasan benih
    • Waktu Panen Benih
    • Waktu pengiriman benih
  1. PUPUK (PUPUK ORGANIK DAN PUPUK KIMIA)

Pupuk mempunyai pernan penting untuk pertumbuhan dan perkembagan tanaman. Apalagi tanaman yang ditanam pada area-area ekstrim seperti lahan bekas tambang. Untuk itu kualitas harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil penanaman yang maksimal. Pupuk organic sangat bermanfaat untuk tanah lahan bekas tambang yang minim unsur hara. Oleh karena itu, dalam aplikasi dengan menggunakan metode hydroseeding pupuk organic yang digunakan sebaiknya :

  • Bahan baku dari kotoran ternak yang sudah difermentasikan
  • Merupakan kotoran ternak murni/ campuran dengan bahan campuran tidak lebih dari 25%
  • Warna hitam gelap dan kering
  • Berbentuk serbuk sampai granul dengan ukuran maksimal 1 cm
  • Kemasan karung yang dilapisi dengan plastic inner
  • Selain pupuk organic, untuk menyiapkan ketersediaan unsur hara untuk tanaman agar mudah dimanfaatakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dengan menggunakan pupuk kimia. Adapun pupuk kimia yang disarankan untuk penanaman legume cover crops sebagai berikut :
  • Merupakan pupuk majemuk dengan kandungan N,P dan K
  • Perbandingan unsur : 15: 15 : 15 atau 16 : 16 : 16
  1. TAKIFIER /PEREKAT

Perekat berfungsi sebagai pengikat material material hydroseeding, agar menempel pada permukaan tanah yang disemprot dengan mesin hydroseeding. Material ini sangat penting dalam aplikasi hydroseeding karena membantu menahan material yang lain dari gerusan air hujan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian Perekat adalah :

  • Merupakan turunan dari polimer yang mudah terdegradasi,dan mudah larut dalam air.
  • Berbentuk powder Kristal berwarna putih
  • Kemasan dari drigen atau botol yang mudah untuk disimpan kembali setelah pemakaian.
  1. MULSA

Mulsa merupakan bahan organic yang bahan dasarnya dari kayu benrbentuk serbuk atau dari kertas yang berfungsi untuk membentuk campuran material hydroseeding menjadi slury. Selain iyu mulsa juga bermanfaat dalam menyimpan air untuk membantu benih dalam memecahkan dormansi dan pertumbuhan. Mulsa serbuk kayu mempunyai kareteristik :

  • Berbentuk sebuk dari kayu
  • Merupakan serbuk yang mudah lapuk/ bukan kayu baru
  • Merupakan kayu yang tidak mengandung minyak
  1. ASAM HUMAT DAN KAPUR

Asam humat  berperan dalam mempercepat dormansi benih yang digunakan sebagai cover crops dalam aplikasi hydroseeding. Selain itu asam humat juga dapat memeperbaikai porositas tanah dan meningkatkan nilai tukar kation. Dengan meningkatnya nilai tukar kation, maka penyerapan unsr hara oleh tanaman akan maksimal. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyeleksi asam humat adalah :

  • Berbetuk cairan/ padatan (granul)
  • Merupakan bahan oranik
  • Warna coklat tua jika berbentuk cairan
  • Mengandung atau tidak mengandung unsur mikro

 

Kapur merupakan material yang dibutuhkan dalam aplikasi hydroseeding ,jika area yang akan diaplikasikan dalam kondisi asam atau pH dibawah 7. Jika dalam kondisi demikian kapur mempunyai peranan penting untuk menetralkan pH tanah. Kapur yang digunakan adalah CaCo2 atau dolomit (CaMg (Co3)2).

  1. SPESIFIKASI GUDANG PENYIMPANAN MATERIAL HYDROSEEDING
  1. Gudang Penyimpanan Benih dan Takifier

Disarankan ruang tertutup penuh baik permanen maupun semi permanen dengan dilengkapi air conditioner (AC) lantai beralas kayu atau semen supaya suhu dalam ruangan stabil. Hal ini agar tidak memicu pertumbuhan benih atau benih kering karena kadar air turun, menekan pertumbuhan cendawan dan hama gudang. JIka memungkinkan dapat menggunakan container 20 feet yang bekas.  Ruang tersebut minimal mampu menampung benih dan takifier sekitar 15 m3 . Jika terbuat dari bangunan pernamaen atau semi permanen dikondisikan tidak lembab dan basah, minim sinar matahari dan suhu dapat dikondisikan atau ber AC.

  1. Gudang penyimpanan Pupuk (kimia/Kompos)

Bangunan bersifat pernamanen atau semi permanen dengan atap dan tertutup layaknya gudang penyimanan. Ruangan dikondisikan kering disaran lantai beralas dengan alas kayu agar pupuk kimia tidak rusak. Bangunan minimal menampung pupuk kompos dan pupuk kimia dalam satu bulan sekitar 30-40 m3. Untuk memudahkan mobilisasi saat loading material, pintu di design lebar agar kendaraan dan alat loading dapat bergerak leluasa. Gudang/ garasi penyimpanan alat (mesin hydroseeding dan tracktor) dibuat bangunan semipermanen /permanen beratap tanpa diding atau terbuka.

Artikel Terkait