Kelebihan dan Kekurangan Speed bump, Speed Table dan Rumble Surface

Speed Bump

Speed bump atau biasa disebut dengan  polisi tidur adalah bagian jalan yang ditinggikan berupa tambahan aspal, semen atau dengan bahan karet yang dipasang melintang di jalan untuk pertanda memperlambat laju/kecepatan kendaraan. Untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan bagi pengguna jalan ketingginya diatur dan apabila melalui jalan yang akan dilengkapi dengan rambu-rambu pemberitahuan terlebih dahulu mengenai adanya polisi tidur, khususnya pada malam hari. Marka speed bump berupa garis serong berwarna putih atau kuning yang kontras sebagai pertanda.

Kelebihan speed bump  antara lain :

Memperlambat kecepatan lalu lintas, berkurang menjadi 5-10 km/jm di sekitar lokasi speed  bump

Kemungkinan adanya pengalihan arus lalu lintas jika pemukiman berdekatan dengan jalan arteriMemaksakan untuk ditaati (self-enforcing)

kekurangan speed bump antara lain :

Dalam kondisi darurat menimbulkan tundaan Kemungkinan terjadi pengalihan arus lalu lintas ke jalan pemukiman lain yang letaknya berdekatanMenimbulkan penambahan suara disekitar lokasi speed bumpTidak baik untuk kesehatan karena berkaitan beban dan berat tubuh bagian atas akan membuat  ketidaknyaman pada struktur tubuh yang rendah dibagian punggung pada saat melintas

Speed Table

Speed Table merupakan salah satu alat pembatas kecepatan yang berbentuk gundukan datar dan lebih lebar daripada speed bump. Biasanya diletakkan di jalan-jalan kolektor atau jalan lokal dan juga di jalan-jalan utama dengan jumlah penduduk yang rendah. Speed table biasanya dibangun dengan batu bata atau bahan bertekstur lainnya pada bagian datar.

Kelebihan speed table

Lebih tepat pada kendaraan besar karena permukaan yang datar Efektif dalam mengurangi kecepatan Dapat dipindah dengan mudah

Kekurangan speed table

Estetika yang kurang Meningkatkan kebisingan dan polusi udara disekitar speed table

Rumble Surface

Rumble surface merupakan permukaan jalan yang terbuat dari tekstur yang kasar dalam upaya menimbulkan ketidaknyamanan mengemudi, dan akan menjadi lebih buruk apabila kecepatan semakin tinggi. Beberapa jenisnya antara lain :

Rumble Strip

Rumble strip atau lebih dikenal dengan pita penggaduh adalah perlengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk membuat pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan menjelang suatu bahaya. Pita penggaduh berupa bagian jalan yang sengaja dibuat tidak rata yang ditempatkan melintang jalan pada jarak yang berdekatan, sehingga bila mobil yang melaluinya akan diingatkan oleh getaran dan suara yang ditimbulkan bila dilalui oleh ban kendaraan. Pita penggaduh biasanya ditempatkan menjelang perlintasan sebidang, menjelang sekolah, menjelang pintu tol atau tempat-tempat yang berbahaya bila berjalan terlalu cepat.

  • Standar pita penggaduh

Pita penggaduh dapat berupa suatu marka jalan atau bahan lain yang dipasang melintang jalur lalu lintas dengan ketebalan maksimum 4 cm. Lebar pita penggaduh minimal 25 cmJarak antara pita penggaduh minimal 50 cmPita penggaduh yang dipasang sebelum perlintasan sebidang minimal 3 pita penggaduh.

Pita penggaduh sebaiknya dibuat dengan bahan thermoplastik atau bahan yang mempunyai pengaruh yang setara yang dapat memengaruhi pengemudi.

  • Midle Rumble Strip

Merupakan pita penggaduh yang diletakkan secara memanjang dan berada di tengah badan jalan. Midle rumble strip berfungsi untuk  memberitahukan kepada pengemudi bahwa mereka telah melewati batas badan jalan sehingga dengan otomatis akan menurunkan kecepatan dan kembali ke jalur semula.

  • Rumble Area

Dibuat dengan lebar yang lebih kecil 0,50 meter hingga 150 mm dan garis perkerasan yang kasar dibuat lebih tinggi sekitar 3 mm. Penempatan speed area biasanya dilakukan pada perpindahan dari ruas jalan dengan kecepatan tinggi ke ruas jalan dengan kecepatan yang lebih rendah. Apabila pengguna jalan melaluinya akan menyadari bahwa kecepatan kendaraan harus dikurangi. Sebagai contoh, mengemudikan kendaraan pada jalan bebas hambatan dengan kecepatan tinggi akan tetap merasakan kecepatan yang relatif lambat. Hal ini akan membahayakan pada saat pengguna jalan hendak keluar menuju jalan biasa. Untuk itu penempatan speed area diperlukan untuk menyadari pengemudi dalam mengurangi kecepatan.

Artikel Terkait